KERANGKA KONSEPTUAL


Assalamualikum Wr wb


KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN

Pada tanggal 28 September 2016, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK IAI) mengesahkan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK).
Tujuan dan status :
01.    Kerangka Konseptual yang mendasari penyusunan laporan keuangan tujuannya adalah:      Membantu DSAK IAI dalam pengembangan standar akuntansi keuangan yang baru dan dalam melakukan tinjauan yang ada, mempromosikan peraturan, standar akuntansi dan prosedur yang terkait. membantu DSAK IAI dalam pengembangan standar local. menyusunan laporan keuangan dalam penerapan SAK dan hal yang berkaitan dengan hal yang belum diatur dalam PSAK. membantu Auditor dalam memberikan opini, membantu pengguna laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK dan menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan aktivitas DSAK IAI .

02.    Kerangka Konseptual bukan PSAK sehingga tidak menjelaskan standar untuk pengukuran dan pengungkapan tertentu.
03.    DSAK IAI mengaku bahwa dalam kasus yang jarang terjadi mungkin saja terjadi konflik antara PSAK dan Kerangka Konseptual.
04.    Kerangka Konseptual akan di revisi dari waktu ke waktu berdasarkan pengalaman
05.    Ruang Lingkup Kerangka Konseptual menjelaskan tentang Tujuan prlaporan keuangan, karakeristik kualitatif informasi keuangan yang berguna, definisi, pengakuan dan pengukuran yang membentuk laporan keuangan dan konsep dan pemmeliharaan  modal.

BAB 1

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
Tujuannya untuk menjadi dasar dari Kerangka Konseptual , aspeknya antara lain yaitu konsep pelapor, karakteristik kualitatif dan kendala, informasi keuangan yang berguna, unsur- unsur laporan keuangan, pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan mengalir dari tujuannya.(1.01)
TUJUAN, KEGUNAAN, DAN KETERBATASAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM.
            Tujuannya untuk menyediakan informasi keuangan entang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman dan kreditor lainya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas, termasuk pembelian, penjualan/ kepemilikan instrument utang, serta penyedia penyelesaian pinjaman dan bentuk kredit lainnya (1.02). dalam keputusan investor saat ini dan investor potensial mengenai pembelian penjualan/ kepemilikan instrument ekuitas dan instrument utang bergantung pada imbal hasil yang diharapkan dari investasi pada unstrumen tersebut (1.03). Dalam melakukan penilaian prospek untuk arus kas neto masa depan dari suatu entitas, investor potensial, pemberian pinjaman serta kreditor lainnya membutuhkan informasi mengenai sumber daya entitas, klaim terhadap entitas, dan seberapa efisien dan efektif manajemen entitas dan dewan komisaris telah melaksankan tanggung jawabnya dalam penggunaan sumber daya tersebut (1.04). Banyaknya investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman dan kreditor lainnya tidak mensyaratkan entitas pelapor untuk menyediakan informasi secara langsung kepada mereka dan harus mengandalkan laporan keuangan bertujuan umum untuk mendapatkan informasi keuangan yang mereka butuhkan (1.05). dan tidak dapat menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan. Para pengguna tersebut perlu mempertimbangkan lagi informasi terkait dari sumber lainnya (1.06).
            Laporan keuangan bertujuan umum dan tidak didesain untuk menunjukan nilai entitas pelapor, tetapi menyediakan seluruh informasi untuk membantu para pengguna tersebut (1.07). masing masing pengguna utama memiliki kebutuhan dan keinginan informasi yang berbeda dan mungkin bertentangan. DSAK IAI dalam mengembangkan SAK akan menyediakan informasi yang memenuhi kebutuhan jumlah maksimum pengguna utama dan akan lebih focus kepada kebutuhan informasi umum dan titak menghalangi entitas pelapor  untuk memberikan informasi tambahan (1.08).
            Manajemen intitas pelapor juga tertarik dengan informasi keuangan tentang entitas, tetapi tidak mengandalkan laporan keuangan yang bertujuan umum karena informasi keuangan yang dibutuhkan dapat diperoleh secara internal (1.09). Pihak lain seperti regulator dan publik selain investor dan pemberi pinjaman dan kredit lainnya juga bisa mendapatkan laporan keuangan bertujuan umum tetapi laporan keuangan tidak terutama di tunjukan pada parahak lain tersebut (1.10). biasanya Laporan keuangan didasarkan pada estimasi, perimbangan dan model dari pada gambaran yang tepat, Kerangka Konseptual menetapkan konsep yang mendasari estimasi. Konsepnya adalah arah tujuam yang ingin diraih oleh DSAK IAI dan penyusunan laporan keuangan. Seperti tujuan pada umumnya , visi dari keranggka konseptual pelaporan keuangan yang ideal sangat sulit untuk dicapai secara penuh, setidaknya tidakbisa dicapai dalam jangka pendek karena membutuhkan waktu untuk memahami, menerima dan menerapkan cara baru untuk menganalisis transaksi dan peristiwa lainnya (1.11).
INFORMASI TENTANG SUMBER DAYA EKONOMIK ENTITAS PELAPOR, KLAIM TERHADAP ENTITAS, SERTA PERUBAHAN SUMBER DAYA DAN KLAIM
            Laporan keuangan bertujuan umum menyediakan informasi mengenai posisi keuangan entitas pelapor, merupakan informasi mengenai sumber daya ekonomik entitas dan klai atas entitas pelapor. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai danpak dari transaksi dan peristiwa lainnya yang mengubah sumber daya ekomik dan klaim entitas. Kedua duanya menyediakan informasi yang berguna dalam mengambil keputusan (1.12).
Sumber Daya Ekonomik dan Klaim
Informasi mengenai sifat dan jumlah sumber daya ekonomik entitas dan klaim dapat membantu pengguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan entitas pelapor. Dapat digunakan untuk menilai likuiditas dan dolvabilitas ekuitas pelapor (1.13). jenis sumber daya ekonomik yang berbeda mempengaruhi penilaian pengguna atas prospek untuk arus kas masa depan dari entitas pelapor secara berbeda , seperti piutang. Pengguna laporan keuangan perlu mengetahui sifat dan jumlah sumber daya yang tersedia untuk digunakan dalam kegiatan operasi entitas pelapor (1.14).
Perubahan Sumber Daya Ekonomik dan Klaim.
            Perubahan tersebut dihasilkan dari kinerja keuangan entitas pelapor dan dari peristiwa atau transaksi lainnya seperti penerbitan instrument utang atau instrument ekuitas untuk menilai secara benar, perlu memiliki kepampuan untuk membedakan perubahan kedua ini (1.15).  informasi tersebut juga membantu para pengguna untuk memahami imbal hasil yang telah dihasilkan entitas dan sumber daya ekonomiknya. Mengenai imbal hasil yang telah dihasilkan entitas tersebut mengindikasikan seberapa baik pertanggung jawaban manajemen dalam penggunakan sumber daya ekonomik entitas pelapor (1.16).
Kinerja Keuangan Terefleksikan oleh Akuntan Akrual
            Akuntansi akrual menggambarkan danpak transaksi dan peristiwa serta kondisi lainnya. Pada saat danpak tersebut terjadi meskipun penerimaan dan pembayran kas terjadi di pperiode yang berbeda. Hal ini penting karena informasi tersebut memberikan dasar yang lebih baik dalam menilai kinerja masa lalu dan masa depan entitas (1.17). selama satu periode informasi kinerja keuangan entitas pelapor terefleksi sari perubahansumber daya ekonomik dan klaim dari pada sumber daya tambahan langsung dari investor dan kreditor berguna dalam penilaian kemampuan masa lalu dan masa depan entitas dalam menghasilkan arus kas (1.18). dan informasi tersebut juga dapat mengindikasikan sejauh mana peristiwa seperti perubahan harga pasar dan suku bunga telah menambah atau mengurangi sumber daya ekonomik dan klaim, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan entitas dalam menghasilkan arus kas (1.19).
Kinerja Keuangan Terfleksikan oleh Arus Kas Masa Lalu
            Informasi arus kas selama satu periode juga membantu pengguna untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan arus kas masuk neto masa depan. Termasukinformasi mengenai pinjaman dan pembayaran utang, dividen tunai atau distribusi kas lainnya.kepada investor dan faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas atau solvabilitas entitas.
Perubahan Sumber Daya Ekonomika dan Klaim yang Tidak Berasal dari Kinerja Keuangan.
            Sumber daya ekonomik dan klaim entitas pelapor juga dapat berubah karena alasanlain selain kinerja keuangan seperti penerbitasn saham kepemilikan tambahan. Informasi ini memberikan pemahaman yang lengkap kepada pengguna tentang mengapa sumber daya ekonomik dan klaim entitas pelapor berubah dan implikasi dari perubahan tersebut terhadap kinerja keuangan masa depannya.
BAB 3
KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA
            Pembahasan ini mengidentifikasikan jenis informasi yang kemungkinan besar sangat berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberian pinjaman, serta kreditor lainnya untuk membuat keputusan mengenai entitas pelapor berdasarkan informasi dalam laporan keuangan (3.01). informasi tersebut juga menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomik entitas pelapor, klaim terhadap entitas pelapor. Dan danpak dari transaksi dan peristiwa serta kondisilainnya yang mengubah sumber daya dan klaim tersebut (3.02). Karakteristik kualitatif informasi keuangan berguna di terapkan untuk informs keuangan yang tersedia dalam laporan keuangan dan juga informasi keuangan yang tersedia dengan cara lainnya (3.03). aar informasi tersebut menjadi berguna, informasi tersebut harus benar dan menyampaikan secara tepat apaya yang akan disampaikan (3.04).
Karaktteristik Kualitatif Fundamental
            Karakteristik yang meliputi relevansi dan representasi tepat (3.05).
Relevansi
            Informasi keuangan yang relevan mampu membuat perbedaan dalam keputusan yang diambil oleh pengguna. Informasi mungkin mampu mabuat perbedaan salam keputusan bahkan jika sebagian pengguna memilih untuk tidak mengambil keuntungan (3.06). dan mampu membuat membuat perbedaan dalam keputusan jika memmiliki nilai prediktif, nilai konfirmatori atau keduanya (3.07). informasi keuangan memiliki nilai prediktif jika informaasi tersebut dapat digunakan sebagai input yang digunakan oleh pengguna untuk memrediksi hasil outcome masa depan (3.08). informasi keuangan mempunyai nilai konfirmatori jika menyediakan umpan balik tentang evaluasi sebaliknya (3.09). nilai keduanya memiliki hubungan yang saling terkait (3.10).
Materialitas
            Informasi merupakan material jika penghilangan atau salah saji informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna yang berdasarkan atas informasi keuangan tentang entitas tertentu berdasarkan sifat atau besarannya atau keduanya. Oleh karena itu DSAK IAI tidak apat menetapkan suatu batas kuantitatif yang sama untuk materialitas atau menentukan apa yang dapat menjadi material dalam situasi tertentu (3.11).
Representasi Tepat
            Laporan keuangan merepresentasikan fenomena ekonomik dalam kata dan angka. Agar dapat menjadi informasi yang berguna, selain merepresentasikan fenomena yang relevan, Informasi keuangan juga harus merepresentasi secara tepat fenomena yang akan direpresentasikan, dengan tiga karakteristik harus dimiliki yaitu lengkap, netral dan bebas dari kesalahan. Tujan DSAK IAI yaitu memaksimalkan kualitas tersebut sebaik mungkin (3.12). sebuah penajabaran yang lengkap mencakup seluruh informasi tang diperlukan pengguna agar dapat memahami fenomena yang digambarkan, seluruh deskripsi dan penjelasan yang diperlukan (3.13). sebuah penjabaran yang netral adalah tanpa bias dalam pemilihan atau penyajian informasi keuangan. Penjabaran netral tidak diarhakna, dibobotkan diletakan, ditekankan kembali, atau dengan kata lain dimanipulasi untuk meningkatkan kemungkinan bahwa informasi keuangan akan diterima lebih baik atau tidak baik oleh pengguna (3.14). Representasi tepat tidak berarti akurat dalam segala hal. Dalam hal ini bebas dari kesalahan tidak berarti akurat secara sempurna dalam segala hal (3.15). Representasi tepat, dengan sendirinya, tidak selalu menghasilkan informasi yang berguna, sebagai contoh, entitas pelapor dapat menerima asset tetap melalui hibah pemerintah (3.16).
Penerapan Karakteristik Kualitatif Fundamental
            Informasi harus relevan dan juga dipresentasikan secara tepat untuk disebut sebagai informasi yang berguna. Representasi tepat dari fenomena yang relevan tidak membantu pengguna untuk membuat keputusan yang baik (3.17). proses yang paling efisien dan edektif dalam penerapan karakteristik kualitatif fundamental biasanya adalah sebagai berikut (dengan catatan danpak karakteristik peningkat dan kendala biaya tidak dipertimbangkan dalam contoh ini) (3.18).
Karakteristik Kualitatif Peningkat
            Karakteristik karakter kualitatif yaitu keterbandingan, keterverifikasian, ketepatwaktuan dan keterampilan, dengan meningkatkan kegunaan informasi yang relevan dan direpresentasikan secara tepat. Dengan itu karakteristik kualitatif peningkatan juga dapat membantu dalam menentukanmana diantara dua cara yang harus digunakan untuk menggambarkan suatu fenomena jika keduanya dianggap sama- sama relevan dan dapat dipresentasikan secara tepat (3.19). keputusan penggunaan meliputi pemilihan beberapa alternative, contohnya menjual dan memiliki investasi atau berinvestasi pada suatu entitas pelopor (3.20). keterbandingan merupakan karakteristik kualitatif yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan memahami persamaan dalam dan perbedaan antara pos- pos berbeda, sebuah perbandingan mensyaratkan paling tidak dua pos (3.21). konsistensi  berhubungan dengan keterbandingan namun tidaklah sama, konsistensi lebih merujuk kepada penggunaan metode yang sama terhadap pos- pos yang sama, baik, dari period ke periode dalam suatu entitas pelapor (3.22). keterbandingan bukan bebrarti seragam. Agar informasi dapat dibandingkan hal serupa harus terlihat serupa dan hal yang berbeda harus terlihat berbeda (3.23). derajat keterbandingan tertentu kemungkinan dapat dicapai dengan memenuhi karakteristik kualitatif fundamental (3.24). walaupun sebuah fenomena ekonomik dapat direpresentasikan secara tepatt dengan cara yang beragam pengizinan pilihan metode akuntansi untuk fenomena ekonomik yang sama dapat menguurangi keterbandingan (3.25).
Keterverifikasian
            Keterverifikasian membantu meyakinkan pengguna bahwa informasi merepresentasikan fenomena ekonomik secara tepat sebagaimana mestinya. Artinya bahwa berbagai pengamat independen dengan pengetahuan berbeda- beda dapat mencapai consensus, meskipun tidak selalu mencapai kesepakatan, bahwa penggambaran tertentu merupakan representasi tepat (3.26).  verivikasi dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Verifikasi langsung berarti pemveriviikasina jumlah atau representasi lain melalui observasi secara langsung sebagai contoh melalui penghitungan kas. Verivikasi tidak langsung berarti pemeriksaan input pada suatu model, rumus , atau teknik lain dan pengkalkulasian ulang hasil dengan menggunakan metodelogi yang sama (3.27). dapat menjadi tidak mungkin untuk memverivikasikan beberapa penjelasan dan informasi keuangan perkiraan masa depan hingga suatu periode masa depan (3.28).
Ketepatwaktuan
Merupakan ketersediaan informasi bagi pembuat keputusan pada waktu yang tepat sehingga dapat mempengaruhi keputusan mereka. Secara umum , semakin lawas suatu informasi maka semakin kurang berguna informasi tersebut (3.29).
Keterpahaman
            Pengklasifikasian, pengarakteristikan, dan penyajian informasi secara jelas dan ringkas dapat membuat informasi tersebut terpaham (3.30). beberapa fenomena adalah rumit secara inheren dan tidak mudah untuk dipahami. Pengecualian informasi tentang fenomena tersebut dari laporan keuangan mungkin dapat membuat informasi pada laporan keuangan lebih mudah dipahami (3.31) laporan keuangann disiapkan untuk pengguna yang memiliki pengetahuan memadai tentang aktivis bisnis dan ekonomik serta pengguna yang meninjau dan menganalisis informasi dengan tekun (3.32).
Penerapan Karakteristik Kualitatif Peningkat
            Karakteristik kuantitatif peningkat harus dimaksimalkan sebaik mungkin. Akan tetapi karakteristik kualitatif peningkat, baik secara individu atau kelompok, tidak dapat membuat informasi menjadi berguna bila informasi tersebut tidak relevan atau tidak mempresentasikan secara tepat (3.33). penerapan karakteristik kualitatif peningkat merupakan sebuah proses yang berulang yang tidak mengikuti urutan tertentu. Terkadang satu karakteristik, kualitatif peningkat mungkin dapat dikurangkan untuk memaksimalkan karakteristik kualitatif lainnya (3.34).
Kendala Biaya Pelaporan Keuangan Yang Berguna
Biaya merupakan kendala pervasive untuk informasi yang dapat disajikan oleh pelaporan keuangan (3.35). Penyedia informasi keuangan mencurahkan sebagian besar usaha dalam pengumpulan, pemrosesan, pemverifikasian dan penyebarluasan informasi keuangan, tetapi penggunaan pada akhirnya menanggung seluruh biaya terkait dalam bentuk imbal hasil yang terkurangkan (3.36). Pelaporan informasi keuangan yang relevan dan merepresentasikan secara tepat apa yang direpresentasikan membantu pengguna untuk membuat keputusan dengan lebih percaya diri (3.37). dalam penerapan kendala biaya, DSAK IAI menilai apakah manfaat dari pelaporan informasi tertentu cenderung seimbang dengan biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan dan menggunakan informasi tersebut (3.38) karena subyektivitas yang inheren, perbedaan penilaian individual atasbiaya dan manfaat dari melaporankan pos tertentu dari suatu informasi keuangan akan menjadi bervariasi (3.39).

BAB 4
KERANGKA DASAR PENYUSUTAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994): PENGATURAN YANG TERSISA
ASUMSI DASAR
Kelangsungan Usaha
            Laporan keuangan biasanya disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha entitas dan entitas akan melanjutkan usahanya dimasa depan, oleh karena itu, entitas diasumsikan tiak memiliki intensi atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi skala usahanya secara material(4.01).
UNSUR- UNSUR LAPORAN KEUANGAN
            Laporan keuangan menggambarkan danpak keuangan dari transaksi dan peristiwalain yang dikelompokan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonomiknya. Terdiri dari unsur- unsur laporan keuangan. Unsur- unsur berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah asset, liabilitas dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban (4.02). penyajian unsur- unsur ini dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi memerlukan proses subklasifikasi. Sebgai contoj asset dan liabilitas dapat diklasifikasikan menurut sifat atau fungsi salam bisnis entitas untuk menyajikan informasi dengan cara yang berguna (4.03).
Posisi Keuangan
            Unsur –Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah asset, liabilitas, dan ekuitas didefinisakan sebagai berikut (4.04)
a)      Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomik masa depan diharapkan akan mengalir ke entitas.
b)      Liabilitas merupakan kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomik.
c)      Ekuitas adalak hak residual atau asset setelah dikurangi seluruh liabilitas.
Definisi asset adalah liabilitas mengidentifikasikan ciri esensialnya tetapi tidak menspesifikasikan kriteria yang perlu dipenuhi sebelum siakui si dalam neraca dengan demikian (4.05). Dalam penilaian apakah suatu pos memenuhi definisi asset , liabilitas atau ekuitas, perhatian perlu ditunjukan pada substansi yang mendasari serta realitas ekonomi dan bukan hanya berdasarkan bentuk hukumnyasaja (4.06).laporan posisi keuangan yang disusun sesuai dengan SAK yang berlaku dapat meliputi pos- pos yang tidak memenuhi definisi asset atau liabilitas dan tidak disajikan sebagai bagian dari entitas (4.07)
Aset
      Manfaat ekonomik masa depan asset adalah potensi dari asset tersebut untuk memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung pada arus kas serta setara kas kepada entitas (4.08). entitas biasanya menggunakan asset untuk memproduksi barang tau jasa yang dapat memuaskan keringanan atau kebutuhan pelanggan (4.09). Manfaat ekonomik masa depan asset sapat mengalir ke entitas dengan beberapa cara sbb (4.10):
a)      Digunakan baik sendiri maupun digabungkan dengn asset lain dalam produk barang atau jasa atau dijual oleh entitas
b)      Dipertukarkan dengan asset lain
c)      Digunakan untuk menyelesaikan liabilitas atau
d)     Mendistribusikan kepada pemilik entitas.
Banyak asset, sebagai contoh, asset tetap memiliki bentuk fisik. Akan tetapi, bentuk fisik tidak esensial dalam penentual eksistensi asset: jadi, paten dan hak cipta (4.11). banyak asset sebagai contoh, piutang dan property dikaitkan dengan hak hukum termasuk hak kepemilikan. Dalam menentukan eksistensi asset, hak memiliki tidak esensial (4.12). asset entitasss berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi dimasa lalu entitas biasanya memperoleh asset melalui pembelian atau produksi sendiri (4.13). Ada hubungan erat antara terjadinya pengeluaran dan timbulnya asset tetapi kedua peristiwa ini tidak harus terjadi bersamaan. Oleh karena itu, jika terjadi pengeluara, maka hal ini memberikan bukti bahwa entitas mengejar manfaat ekonomik masa depan tetapi bukan merupakan bukti konklusif bahwa pos tersebut telah memenuhi definisi asset (4.14).

Liabilitas
      Karakteristik esensial liabilitas adalah bahwa entitas memiliki kewajiban kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau tangung jawab untuk bertindak atau melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban dapat dipaksakan secara hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau persyaratan perundang- undangan (4.15). suatu perbedaan perlu dilakukan antara kewajiban kini dan komitmen msa depan. Keputusan manajemen entitas untuk membeli asset dimasa depan tidak dengan sendirinya menimbulkan kewajiban kini(4.16). Penyelesaian kewajiban kini biasanya membuat entitas untuk mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat ekonomik demi memenuhi klaim dari pihak lain. Penyelesaian kewajiban kini dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebagai contoh :
a)      Pembayaran kas
b)      Pengalihan asset lain
c)      Provisi jasa
d)     Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain
e)      Konversi kewajiban menjadi ekuitas
Kuwajiban juga dapat dihapuskan dengan cara lain seperti kreditor membebaskan atau membatalkan haknya (4.17)
      Keuntungan meliputi, sebagai contoh, pos yang timbul dalam pelepsan asset tidak lancer. Definisi penghasilan juga mencakup keuntungan yang belum direalisasi (4.31). Berbagai jenis asset dapat diterima atau ditingkatkan karena penghasilan sebagai contoh kas, piutang serta barang dan jasa yang diterima sebagai pemikiran dari barang dan jasa yang dipasok (4.32).
Beban
      Beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaanaktivitas entitas yang bias any ameliputi beban pokok penjualan, gaji dan penyusutan, beban bisanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya asset (4.33). kerugianmemprsentasikan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas entitas yang biasa (4.34). Kerugian dapat timbul, misalnya dari bencana kebakaran dan kebanjiran, seperti juga yang timbul dari pelepasan asset tidak lancer. Defenisi beban juga mencakup rugi yang belum direalisasi (4.35).
Penyesuaian Pemeliharaan Modal
      Revaluasi atau penyajian kembali asset dan liabilitas menimbulakan kenaikan atau penurunan ekuitas. Meskipun memenuhi definisi penghasilan dari beban, kenaikan dan penurunan ini tidak dimasukan dalam laporan laba rugi menurut konsep pemeliharaan modal tertentu (4.36).
PENGAKUAN UNSUR- UNSUR LAPORAN KEUANGAN
      Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam Laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan (4.37). Kriteria pengakuan sebagaimana dinyatakan pos tersebut baik dalam kata- kata maupun dalam jumlah moneter dan mencantumkannya dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi (4.38). Dalam menilai apakah suatu pos memenuhi kriteria ini dan karenanya memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan keuangan, perhatian perlu ditunjukan pada pertimbangan materialitas (4.39).
Profitabilitas Manfaat Ekonomik Masa Depan
      Konsep profitabilitas digunakan dalam kriteria pengakuan yang mengacu pada derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomik masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir ke atau dari entitas (4.40). Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah ada tidaknya atau nilai yang dapat diukur dengan andal. Pada banyak kasus, biaya atau nilai harus diestimasi penggunaan estimasi yang layak merupakan bagian esensial dalam penyusunan (4.41). suatu pos yang pada saat tertentu tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam paragraph 4.38 dalam memenuhi syarat pengakuan di masa depan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian (4.42). suatu pos yang memiliki karakteristik esensial suatu unsur tetapi tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan atau skedul tambahan (4.43). Aset diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan asset tersebut mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal (4.44). Aset tidak diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkinmengalir ke entitas setelah periode akuntansi berjalan (4.45).
Pengakuan Liabilitas
      Liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan jika terdapat kemungkinan besar bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomik akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal (4.46).
Pengakuan Penghasilan
      Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi ketika kenaikan manfaat ekonomik masa depan yang berkaitan dengan kenaikan asset atau penurunan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal (4.47). Prosedur yang biasanya dianut dalam praktik untuk mengakui penghasilan, sebagai contoh , persyaratan bahwa pendapatan telah diperoleh, merupakan penerapan kriteria pengakuan dalam Kerangka Konseptual ini (4.48).
Pengakuan Beban
      Beban diakui dalam laporan lab rugi ketika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan asset atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal (4.49). beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan antara biaya yang timbul dan perolehan pos penghasilan tertentu. Proses yang biasanya disebut pengaitan biaya dengan pendapatan ini melibatkan pengakuan pendapatan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama- sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama (4.50). jika manfaat ekonomik diekspektasikan akan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubunganya dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tidak langsung, maka beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang sistematis dan rasional (4.51). beban segera diakui dalam laporan laba rugi ketika pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomik masa depan atau ketika sepanjang manfaat ekonomik masa depan tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan posisi keuangan sebagai asset (4.52). Beban juga diakui dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas timbul tanpa adanya pengakuan asset seperti ketika liabilitas timbul akibat garansi produk (4.53).
PENGUKURAN UNSUR- UNSUR LAPORAN KEUANGAN
      Pengukuran merupakan proses penetapan jumlah moneter ketika unsur- unsur laporan keuangan akan diakui dan dicatat dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi (4.54). Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan dalam derajat dan kombinasi yang berbeda dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Biaya historis, Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setar kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan
b)      Biaya kini . Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang seharusnya akan dibayarkan jika asset yang sama/ yang setara doperoleh sekarang
c)      Nilai terealisasi/ penyelesaian. Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual asset dalam pelepasan normal.
d)     Nilai kini. Aset dicatat sebesar arus kas masuk neto masa depan yang diskontokan kenilai sekarang dari pos yang diekspektasikan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.(4.55).
Dasar pengukuran yang lazimnya digunakan entitas dalam penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis. Biasanya digabungkan dengan pengukuran yang lain. Sebagai contoh , persediaan biasanya dicatat sebesar nilai terendah dari biaya historis atau nilai terealisasi neto sekuritas yang dapat dipasarkan dapat dicatat sebesar nilai pasarnya, dan liabailitas dicatat sebesar nilai sekarang (4.56).
KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN MODAL
Konsep Modal
            Konsep modal keuangan dianut oleh sebagain besar entitas dalam penyusunan laporan keuangan. Menurut konsep modal keuanga, seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal bersinonim dengan asset neto atau ekuitas entitas (4.57). Pemilihan konsep modal yang tepat bagi entitas didasarkan pada kebutuhan pengguna laporan keuangannya. Jadi, konsep modal keuangan seharusnya dianut jika pengguna laporan keuangan terutama berkepentingan dengan pemeliharaan modal nominal atau daya beli dari modal yang diinvestasikan (4.58.
Konsep Pemeliharaan Modal dan Penetapan Laba
            Konsep modal menciptakan dua konsep pemeliharaan modal:
a)      Pemeliharaan modal keuangan. Laba hanya diperoleh jika jumlah finansial asset neto melebihi jumlah finansial (atau uang).
b)      Pemeliharaan modal fisik. Laba hanya diperoleh jika kapasitas produktif fisik entitas pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah mengeluarkan distribusi dan kontribusi dari pemilik selama suatu periode. (4.59)
Konsep pemeliharaan modal berkaitan dengan bagaimana entitas mendefinisikan modal yang ingin dipertahankan. Konsep tersebut mengaitkan konsep modal dan konsep laba karena memberikan dasar rujukan untuk mengukur laba (4.60). konsep pemeliharaan modal fisik memerlukan penggunaan dasar pengukuran biaya kini. Akan tetapi, konsep pemeliharaan modal keuangan tidak memerlukan penggunaan dasar pengukuran tertentu (4.61). perbedaan pokok antara dua konsep pemeliharaan modal ini adalah perlakuan terhadap dampak perubahan harga asset dan liabilitas entitas (4.62). menurut konsep pemeliharaan modal keuangan yang mendefinisikan modal dalam satuan moneter nominal. Laba merupakan kenaikan dalam modal uang nominal selama suatu periode (4.63). Menurut konsep pemeliharaan modal fisik yang mendefinisikan modal dalam kapasitas produk fisik, laba merepresentasikan kenaikan modal tersebut selama suatu periode. Seluruh perubahan harga yang mempengaruhi asset dan liabilitas entitas dipandang sebagai perubahan dalam pengukuran kapasitas produktif fisik entitas (4.64). Pemilihan dasar pengukuran dan konsep pemeliharaan modal akan menentukan model akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Model akuntansi yang berbeda menunjukan derajat relevansi dan keandalan yang berbeda dan seperti halnya dalam bidang lain, manajemen harus mencari keseimbangan antara relevansi dan keandalan Kerangka Konseptual ini berlaku untuk serangkaian model akuntansi (4.65).

Wassalamualaikum wr wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas PSAK 25 dan PSAK 10

Penyajian Laporan Keuangan PSAK 01, Bagian 1

PSAK 68 "Nilai Wajar"