Tugas PSAK 25 dan PSAK 10



Assaamuaaikum wr,wb


“Berikut contoh soal dan jawaban tentang PSAK 10 dan PSAK 25”

SOAL 21.1
Bapak Davi adalah staff bagian akuntansi baru di Pt Nuri. Perusahaan melakukan Perencanaan pajak sehingga pajak yang dibayarkan meminimalkan. Berikut informasi terkait dengan Pt Nuri:
Selama ini, perusahaan menggunakan metode pendapatan persediaan dengan metode average cost method. Bappak davi kemudian melakukan simulasi dengan menghitung persediaan menggunakan metode FIFO. Berikut data yang dihasilkan:

2014
2015
Persediaan akhir FIFO

Rp.365.000.000

Rp.375.000.000
Persediaan akhir Average Cost


Rp.226.000.000


Rp.240.000.000
Laba sebelum pajak (dihitung menggunakan metode average cost)




Rp.700.000.000




Rp.850.000.000

Diminta:
1.      Hitunglah perubahan pada laba bersih apabila PT Nuri menggunakan pencatatan persediaan menggunakan FIFO!
2.      Perhitungan dampak pajak dari perubahan metode tersebut dengan mengunakan asumsi pajak yang berlaku 25%!
3.      Hitunglah metode yang mana yang dapat memenuhi tujuan Pt. Nuri untuk melakukan penghematan pajka!
JAWAB
1. Hitunglah perubahan pada laba bersih apabila PT. Nuri menggunakan pencatatan persediaan menggunakan FIFO?
TAHUN
PERSEDIAAN
PERBEDAAN

AVERAGE
FIFO

2014
Rp.226.000.000
Rp.363.000.000
Rp.139.000.000
2015
Rp.240.000.000
Rp.375.000.000
Rp.135.000.000

TAHUN
LABA KOTOR AVERAGE
LABA BERSIH 25%
2014
Rp.700.000.000
Rp.525.000.000
2015
Rp.850.000.000
Rp.637.500.000

Laba bersih FIFO 2014
2014:   Perbedaan x 25%
                                    Rp.139.000.000 x 25% = Rp.34.750.000
Kenaikan laba FIFO = Rp.139.000.000 – Rp.34.750.000 = Rp.104.250.000
2015:   Perbedaan x 25%
                                    Rp.135.000.000 x 25% = Rp. 34.750.000
Kenaikan laba FIFO = Rp.135.000.000 – Rp.33.750.000 = Rp.101.250.000
Laba bersih FIFO
2014    Rp.525.000.000 + Rp.104.250.000 = Rp.629.250.000
2015    Rp.637.500.000 + Rp.101.250.000 = Rp.738.750.000
2. Perhitungkan dampak pajak dari perubahan metode tersebut
Pajak 25% (Average)
2014    Rp.700.000.000 x 25% = Rp.175.000.000
2015    Rp.850.000.000 x 25% = Rp.212.500.000
                                                       Rp.387.500.000
Pajak 25% FIFO
2014    Rp.139.000.000 x 25% : Rp.34.750.000 + Rp.175.000.000 = Rp.209.750.000
2015    Rp.135.000.000 x 25% : Rp.33.750.000 + Rp.212.500.000 = Rp.246.250.000
                                                                                                                   Rp.456.000.000
Dampak dari perubahan metode tersebut adalah pajak yang dihasilkan metode FIFO lebih besar.
3. Hitunglah metode mana yang dapat memenuhi tujuan PT. Jalak Putih
Jika untuk melakukan penghematan pajak, maka PT. PT. Jalak Putih harus menggunakan metode average pajak yang dihasilkan dengan metode average lebih kecil yaitu Rp.387.500.000 sedangkan pajak yang dihasilkan metode fifo yaitu Rp.456.000.000


21.3 SOAL
Pada saat pemeriksanaan laporan keuangan PT. Rumah kita tahun 2015 ditemukan beberapa kesalahan sebagai berikut:
a)      Utang kepada took peralatan kantor sebesar Rp. 50.000.000 yang berasal dari transaksi pembelian tanggal 30 Desember 2014, baru dicatat pada saat barang diterima yaitu tanggal 4 Januari 2015, karena menggunakan FOB Destination Point. Namun, akun perlengkapan per tanggal 31 desember 2014 sudah memasukan transaksi tersebut.
b)     PT. Rumaha kita belum mencatat Beban Komisi Penjualan Kepada staf yang berhasil melakukan penjualan unit rumah kuster Rumah kita diluar terutang pada 31 Desember 2015.
c)      Nilai Persediaan Akhir atas unit rumah PT. Rumah kita atas overstated sebesar Rp. 500.000.000 pada tahun 2015.
d)     Pada Pertengahan tahun 2015. Pt Rumah kita membeli bangunan sebagai kantor pemasaran baru senilai Rp. 420.000.000 yang memiliki masa manfaat 6 tahun dengan nilai sisa Rp. 60.000.000. bangunan tersebut didepresiasikan dengan metode garis lurus. Pada saat pencatatan, nilai sisa belum, dikurangi saat perhitungan beban depresiasi.
Diminta:
      Buatlah jurnal Penyesuaian yang dibutuhkan oleh PT. Rumah kita pada tahun 2015 terkait kesalahan diatas dengan asumsi laporan keuangan PT. Rumah kita belum ditutup buku!
Jawab:
Jurnal Koreksi
1. Hutang                    Rp.50.000.000
                                     Perlengkapan                           Rp.50.000.000
2. Beban Komisi                     Rp.20.000.000
                                    Hutang Biaya                          Rp.20.000.000
3. HPP                         Rp.500.000.000
                                    Persediaan                               Rp.500.000.000
4. Beban Depresiasi    Rp.30.000.000
                                    Akum. Penyu Bangunan         Rp.30.000.000


21.4 SOAL
Pada tanggan 1 Januari 2013, PT. Teguh membeli mesin seharga Rp. 200.000.000 dan didepresikan selama 4 tahun menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Pada 1 januari 2015, PT. Teguh mengubah estimasi masa manfaat mesin menjadi 5 tahun dari tanggal pembelian dan memiliki nilai sisa Rp. 10.000.000
Diminta:
a.       Hitunglah nilai beban depresiasi pada akhir tahun 2015 atas mesin tersebut.
Jawab:                                                                 
Penyusutan = Rp.200.000.000 : 4 = Rp.50.000.000
Perubahan estimasi penyusutan = Rp.200.000.000 – Rp.10.000.000 : 5 = Rp.38.000.000
Saldo akumulasi akhir tahun 2015
2013    Rp.50.000.000
2014    Rp.50.000.000
2015    Rp.38.000.000
           Rp.138.000.000

b.      Hitunglah Depresiasi mesin pada tahun 2015
2015 = Rp.38.000.000
c.       Buatlah Jurnal untuk mencatat hal-hal terkait tahun 2015
Beban Depresiasi        Rp.38.000.000
                                                Akum Depresiasi         Rp.38.000.000
d.      Bagaimana standar pelaporan yang benar

2015
Estimasi baru
2014
2015
Estimasi lama
Peralatan
Rp.200.000.000
Rp.200.000.000
Rp.200.000.000
Akum Depresiasi
Rp.138.000.000
Rp.100.000.000
Rp.150.000.000
Peralatan-net
Rp.62.000.000
Rp.100.000.000
Rp.50.000.000
Beban Depresiasi
Rp.38.000.000
Rp.50.000.000
Rp.50.000.000

K11-4 SOAL
PT. Medan Jaya mengoperasikan kelompok toko khusus diseluruh Indonesia. Toko-toko tersebut dari dulu menyimpan persediaan dan menjual produk perlengkapan dapur dan kamar mandi yang diproduksi di Indonesia. Tahun ini, PT. Medan Jaya mengadakan hubungan bisnis dengan perusahaan manufaktur di Lucerne, Swiss, untuk membeli satu lini produk perlengkapan kamar mandi untuk dijual ditokonya. Sebagai bagian dari perjanjian bisnis, pembayaran oleh PT. Medan Jaya akan jatuh tempo dalam 30 hari setelah barang diterima, dimana harga dinyatakan dan terutang dalam franc Swiss.
PT. Medan Jaya mencatat pembelian terebut sebagai persediaan dan mencatat sebagai liabilitas pada saat barang diterima dari perusahaan Swiss, menggunakan kurs untuk franc Swiss pada tanggal pembelian persediaan dicatat. Pada saat dilakukan pembayaran, PT. Medan Jaya mendebit atau mengkredit persediaan setiap perbedaan antara liabilitas yang semula dicatat dan jumlah rupiah yang digunakan untuk melunasi liabilitas dalam franc Swiss. PT. Medan Jaya menggunakan sistem persediaan perpetual dan metode penghitungan persediaan FIFO dan mudah dapat menelusuri penyesuaian tersebut ke persediaan spesifik yang dibeli.
Diminta:
Cari standar akuntansi terbaru untuk akuntansi transaksi mata uang asing! Anda dapat memperoleh akses ke standar akuntansi melalui perpustakaan atau dari beberapa sumber lain. Sebagai staf akuntan dari kantor akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tahunan PT. Medan Jaya, tulislah memo ke Mariam, manajer yang bertanggung jawab untuk audit, membahas akuntansi transaksi kliennya dengan perusahaan Swiss! Dukungan setiap rekomendasi anda dengan kutipan dari standar pelaporan keuangan yang berlaku.
Jawab:
(PSAK10 Paragraf 21)
Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatta dalam mata uang fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalama mata uangan fungsional dengan kurs spot setara mata uangan fungsional dan valuta asing pada tanggal tersebut”.
(PSAK 10 Paragraf 23)
“Pada akhir setiap periode pelaporan:
a)      Pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup.
b)     Pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan
c)      Pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan mneggunakana kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur.


L11.7 SOAL
Pada tanggal 1 Desember 20x1. PT. RonImportir, perusahaan Indonesia, membeli jam dari Selandia Baru seharga 15.000 Dollar New Zealand (NZ$), yang akan dibayar pada tanggal 15 Januari 20x2. Akhir tahun fiskal PT. RonImportir adalah 31 Desember, dan mata uang pelaporannya adalah rupiah kurs adalah sebagai berikut:
1 Desember 20x1        1 Dollar NZ = Rp.7.000
31 Desember 20x1      1 Dollar NZ =  Rp.6.600
15 Januari 20x2           1 Dollar NZ = Rp.6.800
Diminta:
a. Dalam mata uang apa transaksi tersebut didenominasi?
b. Buatlah ayat jurnal yang digunakan PT. RonImportir untuk mencatat pembelian, penyesuaian pada tanggal 31Desember, dan penyesuaian!
JAWAB
a. Dalam mata uang NZ
b. Utang Usaha


2014




01-Des
Rp.105.000.000
(NZ$7000xRp.15000)


31-Des
Rp.(6.000.000)
(NZ$7000xRp.6.600)


31-Des
Rp.99.000.000
saldo (NZ$7000xRp.6.600)
2015




01-Jan




(Rp.15.000x(NZ$6.800-NZ$6.600))
Rp.3.000.000



01-Jan penyelesaian




(Rp.15.000xNZ$6.800)
Rp.102.000.000





02-Jan
          saldo


Jurnal
1.                  Unit mata uang asing              Rp.102.000.000
                                                                        Kas                                          Rp.102.000.000
Memperoleh mata uang asing

2.                  Utang usaha                                        99.000.000
                                                Kerugian transaksi mata uang asing    3.000.000
                                                Unit mata uang asing                                      102.000.000
-          Menyelesaikan utang dalam mata uang asing dan mengakui keuntungan dan perubahan kurs sejak tanggal 31 desember 2014.


K11-4 Akuntansi untuk Utang Usaha yang Didenominasi dalam Mata Uang Asing.
            PT Medan Jaya mengoperasikan kelompok toko khusus di seluruh Indonesia. toko-toko tersebut dari dulu menyimpan persediaan dan menjual produk perlengkapan dapur dan kamar mandi yang diproduksi di Indonesia. Tahun ini, PT Medan Jaya mengadakan hubungan bisnis dengan perusahaan manufaktur di Lucerne, Swiss untuk membeli satu lini produk perlengkapan kamar mandi untuk dijual di tokonya. Sebagai bagian dari perjanjian bisnis, pembayaran oleh PT Medan Jaya akan jatuh tempo dalam 30 hari setelah barang diterima, di mana harga dinyatakan dan terutang dalam franc Swiss.
PT Medan Jaya mencatat pembelian tersebut sebagai persediaan dan mencatat sebagai liabilitas pada saat barang diterima dari perusahaan Swiss, menggunakan kurs untuk franc Swiss pada tanggal pembelian persediaan dicatat. Pada saat dilakukan pembayaran, PT Medan Jaya mendebit dan mengkredit persediaan setiap perbedaan antara liabilitas yang semula dicatat dan jumlah rupiah yang digunakan untuk melunasi liabilitas dalam franc Swiss. PT medan Jaya menggunakan sistem persediaan perpetual dan metode penghitungan persediaan FIFO dan dengan mudah dapat menelusuri penyesuaian tersebut ke persediaan spesifik yang dibeli.
Diminta:
Cari standar akuntansi terbaru untuk akuntansi transaksi mata uang asing! Anda dapat memperoleh akses ke standar akuntansi melalui perpustakaan atau dari beberapa sumber lain, sebagai staf akuntan dari kantor akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tahunan PT. Medan Jaya, tulislah memo ke Mariam, manajer yang bertanggung jawab untuk audit, membahas akuntansi transaksi kliennya dengan perusahaan Swiss! Dukung setiap rekomendasi Anda dengan kutipan dari standar pelaporan keuangan yang berlaku.
Penyelesaian
Diketahui PT Medan Jaya mencatat pembelian sebagai persediaan dan mencatat sebagai liabilitas pada saat barang diterima dari perusahaan Swiss, menggunakan kurs untuk franc Swiss pada tanggal pembelian persediaan dicatat. Dalam PSAK 10 paragraf 09 dijelaskan bahwa persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.
Sedangkan dalam paragraf 21 dijelaskan untuk teknik pengukuran biaya persediaan, seperti metode biaya standar, demi kemudahan dapat digunakan jika hasilnya mendekati biaya. Biaya standar memperhitungkan tingkat normal penggunaan bahan dan perlengkapan, tenaga kerja dan utilisasi kapasitas. biaya standar ditelaah secara reguler dan jika diperlukan revisi sesuai dengan kondisi terakhir.

Paragraf 23 menjelaskan bahwa biaya untuk persediaan yang secara umum tidak dapat ditukar dengan persediaan lain, dan barang atau jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek tertentu diperhitungkan berdasarkan identifikasi khusus terhadap biayanya masing-masing, tetapi jika bisa diidentifikasi langsung tidak usah menggunakan metode FIFO/Rata-Rata Tertimbang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSAK 68 "Nilai Wajar"

KERANGKA KONSEPTUAL