Penyajian Laporan Keuangan PSAK 01, Bagian 2



Berikut bagian 2 Penyajian Lapporan Keuangan pada PSAK 01

Catatan atas laporan keuangan berisi tentang informasi atas apa yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Laporan keuangan adalah laporan yang diintensikan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang tidak dalam posisi dapat diminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna tersebut. Material kelalaian untuk mencantumkan dalam mencatat pos-pos laporan keuangan adalah matrial.  Materialitis  bergantung pada ukuran dan sifat dari kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat tersebut dengan memperhatikan keadaan. Pemilik adalah pemegang instrument yang diklasifikasi sebagai ekuitas. Penghasilan komprehensif lain berisi pos-pos penghasilan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi. Komponen penghasilan komprehensif lain mencakup:
a.       Perubahan dalam surplus revaluasi ( PSAK 16 dan PSAK 19).
b.      Pengukuran kembali program imbalan pasti (PSAK 24).
c.       Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha luar negeri (PSAK 10)
d.      Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali asset keuangan sebagai tersedia untuk dijual (PSAK 55).
e.       Bagian efektif  dari keuntungan dan kerugian instrument lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas ( PSAK 55)
Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi periode berjalan yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode berjalan atau sebelumnya. Standar Akuntansi Keuangan adalah pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntansi Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada dalam pengawasannya. Tidak praktis, jika entitas tidak dapat menerapkannya setelah melakukan segala upaya yang rasional. Total penghasilan komprehensif adalah perubahan ekuitas salama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lain, selain perubahan yang dohasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemiliknya. Total penghasilan komprehensif terdiri dari komponen “ Laba Rugi “ dan “ Penghasilan Komprehensif Lain’

 Walaupun demikian pernyataan ini menggunakan istilah “ Penghasilan Komprehensif Lain “ , ‘ Laba Rugi “ dan “ Total Penghasilan Komprehensif “, entitas dapat menggunakan isrilah lain untuk menjelaskan jumlah-jumlah terserbut sepanjang maksudnya jelas. Contohnya, entitas dapat menggunakan istilah “Penghasilan Neto” untuk mendeskripsikan laba rugi.
            Istilah-istilah dibawah ini dideskripsikan dalam PSAK 50 instrumen keuangan: Penyajian dan digunkan dalam pernyataan ini dengan pengertian yang diatur dalam PSAK 50.
a)      Istrumen keuangn yang mempunyai fitur opsi jual ( Puttable Financial Instrumen ) yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas (dideskripsikan dalam PSAK 50 paragraf 16A dan 16B.
b)      Instrument yang mensyaratkan keawajiban kepada entitas untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian prorate asset neto entitas hanya pada saat likuidasi dan diklasifikasi sebagai instrument ekuitas (PSAK 50 paragraf 16C- 16D)

Tujuan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan, menyajikan secara terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuannya untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomik dan menunjukan hasil pertanggunga jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka .
Berikut laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas meliputi:
a)      Asset
b)      Liabilitas
c)      Ekuitas
d)     Penghasilan dan beban (termasuk keuntungan dan kerugian)
e)      Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
f)       Arus kas
Berikut diatas yang dapat membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan entitas dan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya arus kas masa depan.
Laporan Keuangan Lengkap
Laporan keuangan terdiri dari :
a)      Laporan posisi keuangan pada akhir periode.
b)      Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode
c)      Laporan perubahan ekuitas selama periode
d)     Laporan arus kas selama periode
e)      Catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain: Informasi komperatif mengenai periode terdekat sebelumnya.
f)       Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos- pos laporan keuangan/ ketika entitas mereklasikan pos- pos dalam laporan keuangannya.
Entitas dapat menyajikan suatu laporan tunggal untuk laba/rugi dan penghasilan komprehensif lain, dengan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang disajikan dalam dua bagian yang disajikan pula bersama laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam dua bagian. Entitas menyajikan seluruh komponen laporan keuangan lengkap dengan tingkat keutamaan yang sama. Beberapa entitas juga menyajikan dengan terpisah dari laporan keuangan, suatu ksijan keuangan oleh manajemen yang menjelaskan fitur utama dari kinerja keuangan dan posisi keuangan suatu entitas dan ketidakpastian utama yang dihadapinya
Laporan tersebut meliputi:
a)      Faktor dan pengaruh utama yang menentukan kinerja keuanagan
b)      Sumber pendapatan entitas dan target rasio liabilitas  terhadap ekuitas.
c)      Sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan SAK.
Beberapa entitas juga menyajikan laporan keuangan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah khususnya bagi industry faktor lingkungan hidup seperti ketika karyawan dianggap sebagai kelompok pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting. Laporan disajikan diluar dari ruang lingkup SAK. Manajeman entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laopran keuangan entitas. Penyajiannya secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam catatan atas laporan keuangan.
Dalam hampir seluruh keadaan, entitas mampu penyajian laporan keuangan secara wajar dengan memenuhi SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas untuk:
a)      Memilih dari menerapkan kebijakan akuntansi sesuai PSAK 25: kebijakan akuntansi, perubahan entitas akuntansi dan kesalahan, dan juga pengatur hirarki pedoman otoritatif yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam hal tidak terdapat PSAK yang secara spesifik mengatur untuk suatu pos.
b)      Menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi dengan cara menyediakan informasi yang relevan, andal dapat dibandingkan dan mudah dipahami.
c)      Menyedaiakan pengungkapan tambahan jika kepatuhan dengan persyaratan spesifik dalam SAK tidak cukup bagi pengguna laporan keuangan untuk memahami danpak dari transaksi, peristiwa lain dan kondisi tertentu terhadap posisi keuangan dari kineeja keuangan entitas.
Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan akuntansi yang tidak tepat baik dengan pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan maupun pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan atau materi penjelasan. Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap suatu persyaratan dalam PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang dijelaskan dalam Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan, maka entitas semaksimal mungkin mengurangi pemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan.
a)      Nama PSAK terkait, sifat persyaratan dan alasan mengapa manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap persyaratan dimaksudkan akan memberikan pemahaman yang salah, bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka Konseptual.
b)      Untuk setiap periode yang disajikan, penyesuaian terhadap setiap pos dalam laporan keuangan yang dipandang perlu oleh manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar.

Tujuan laporan keuangan ketika informasi tersebut tidaka merepresentasikan secara jujur transaksi, peristiwa dan kondisi lain baik yang dimaksudkan untuk disajikan untuk sewajarnya diharapkan untuk disajikan atau sewajarnya diharapkan untuk disajikan dan konsekuensinya, informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomik dari pengguna laporan keuangan.
Kelangsungan Usaha
Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha. Kecuali manajemen memiliki intensi untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan atau tidak memiliki alternative lain yang realistis selain melakukannya.dalam menilai apakah dasar asumsi kelangsungan usaha adalah tepat. Manajemen memperhitungkan seluruh informasi yang tersedia mengenai masa depan, paling sedikit namun tidak terbatas pada dua belas bulan dari akhir periode pelaporan. Tingkat pertimbangan bergantung pada fakta dari setiap kasus. Ketik  selama ini entitas menghasilakan laba dan memiliki akses ke sumber pembiayaan, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi kelangsungan usaha telah sesuai tanpa melalui analisis rinci.
Dasar Akrual
            Entitas menyususn laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Ketika akuntansi berdasarkan akrual digunakan, entitas mengakui pos- pos sebagai asset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban (unsur- unsur laopran keuangan ketika pos- pos tersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur- unsur tersebut dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan.
Materialitas dan Penggabungan.
            Entitas menyajikan secara tersendiri setiap kelas pos serupa yang material Entitas menyajikan secara tersendiri pos yang memiliki sifat atau fungsi yang tidak serupa kecuali pos tersebut tidak material. Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan sejumlah transaksi atau peristiwa lain yang digabungkan ke dalam kelas- kelas sesuai atau fungsinya.tahap akhir dalam pemrosesan penggabungan dan pengklasifikasian yang membentuk pos- pos dalam laporan keuangan keuangan. Ketika menerapkan pernyataan ini dan SAK entitas menentukan dengan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang terkait, bagaimana entitas menggabungkan informasi dalam laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan. SAK menentukan informasi yang disyaratkan untuk dicakup dalam laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak menyediakan pengungkapan yang spesifik yang disyaratkan oleh suatu PSAK jika informasi yang dihasilkan dari pengungkapan tersebut tidak material.
Saling Hapus
Entitas tidak melakukan saling hapus atas asset dan liabilitas atas penghasilan dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh PSAK. Entitas melaporkan secara tersendiri asset dan liabilitas, serta penghasilan beban. Daling hapus dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau laporan posisi keuangan mengurangi kemam[uan pengguna laporan keuangan baik untuk memahami transaksi, peristiwa atau kejadian lain yang telah terjadi maupun untuk menilai arus kas entitas dimasa depan. PSAK 23: pendapatan mendefinisikan pendapatan dan mensyaratkan entitas untuk mengukurnya berdasarkan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima dengan memperhitungkan jumlah potongan deagang dan rabat volume yang diperkenankan oleh entitas
Frekuaensi Pelaporan
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk informasi komparatif) setidaknya secara tahunan. Ketika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih panjanga atau lebih pendek dari pada periode satu tahu, maka sebagai tambah terhadap terhadap periode cakup laporan keuanga, entitas mengungkapkan.
a)      Alasan pengguna periode pelaporan yang lebih panjangan atau lebih pendek; dan
b)      Fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat dibandingkan secara keseluruhan.
Umumnya entitas secara konsisten menyusun laporan keuangan untuk periode satu tahun. Akan tetapi, unruk alasan praktis, beberapa entitas lebih memilih untuk melaporkan sebagai contoh, untuk periode 52 minggu. Pernyataan ini tidak menghalangi praktik tersebut.
Informasi Komparatif
Informasi Komparatif Minimum
Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode terdekat sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuanganperiode berjalan. Entitas menyajikan, minimal dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lai, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas, dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait. Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan untuk periode terdekat sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan. Entitas sapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan SAK, sepanjang informasi tersebut disiapkan sesuai dengan SAK. Sebagai contoh entitas dapat menyajjikan laporan laba rugi dan penghsilan komprehensif lain ketiga (sehingga menyajikan laporan periode berjalan, periode terdekat sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).akan tetapi entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan laporan posisi keuangan ketiga/ laporan perubahan ekuitas ketiga (yaitu laporan keuangan komparatif tambahan).
Entitas menyajikanlaporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal periode terdekat sebelumnya sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan.
a)      Entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat v penyajian kembali retrospektif atas pos- pos dalam laporan keuangan atau reklamasi pos- pos dalam laporan keuangan
b)      Penerapan retrospektif, penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi yang memiliki danpak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awalperiode terdekat sebelumnya.
Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan, pada:
a)      Akhir periode berjalan
b)      Akhir periode terdekat sebelumnya, dan
c)      Awal periode terdekat sebelumnya
Ketika entitas disyaratkan untuk menyajikan laporan posisi keuangan tambahan. Entitas harus mengungkapkan informasi “ Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan”. Tanggal laporan posisi keuangan awal adalah tanggal awal periode terdekat sebelumnya terlepas apakah laporan keuangan entitas menyajikan informasi komparatif untuk periode yang lebih awal. Jika entitas mengubah penyajian atau pengklasifikiasin pos- pos dalam laporan keuangannya, maka entitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali reklasifikasi tersebut tidak praktis untuk dilakukan. Jika reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis untuk dilakukan maka entitas mengungkapkan (alasan tidak mereklasifikasi jumalah tersebut dan sifat penyesuaian yang seharusnya akan dilakukan jika jumlah tersebut direklasifikasi). Peningkatan daya banding informasi atar periode membantu pengguna dalam membuat keputusan ekonomik. Khususnya dengan mengizinkan penilaian atas kecendrungan informasi keuangan untuk tujuan prediksi.Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntasni dan kesalahan mengatur penyesuaian terhadap informasi komparatif yang diisyaratkan ketika entitas melakukan perubahan kebujakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan.
Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos- pos dalam laporan keuangan antar periode dilakukan secara konsisten, kecuali setelah perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas atau kajian ulang atas laporan keuangan. Sebagai contoh  akuisisi atau pelepasan yang signifikan atau kajian ulang atas penyajianlaporan keuangan, mungkin akan menghasilakan kesimpulan bahwa laporan keuangan perlu disajikan secara berbeda.
Pendahuluan
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan tertentu dalam laporan keuangan atau laporan laba rugi dan [enghasilan komprehensif lain atau laporan perubahanekuitas dan mensyaratkan pengungkapan dari pos-pos lain. Pernyataan ini terkadang menggunakan istilah” pengungkapan”I luas meliputi pos- pos yang disajikan dalam laporan keuangan.
Identifikasi Lporan Keuangan
Entitas mengidentifikasi laporan keuangan secara jelas dan membedakannya dari informasi lain dalam dokumen publikasi yang sama. SAK hanya berlaku untuk laporan keuuangan dan tidak untuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan, dokumen yang disampaikan kepada regulator atau dokumen lain. Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan dan catatan atas laporan keuangan. Sebagai tambahan, entitas menyajikan informasi berikut ini secara jelas, dan mengulanginya jika dibutuhkan untuk informasi yang disajikan sehingga dapat dipahami:
a)      Nama entitas peapor atau identitas lain, dan setiap perubahan atas informasi tersebut dari akhir periode pelaporan terdekat sebelumnya.
b)      Apakah laporan keuangan merupakan laporan keuangan satu entitas atau suatu kelompok entitas.
c)      Tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
d)     Mata uang penyajian sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
e)      Level pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan keuangan.
Entitas telah memenuhi persyaratan dengan menyajikan judul yang tepat untuk halaman, laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, koom dan sejenisnya. Pertimbangan diisyaratkan dalam menentukan cara terbaik untuk menyajikan informasi tersebut. Agar lebih dapat dipahami entitas pada umumnya menyusun laporan keuangan dengan menyajikan informasi mata uang dalam unit ribuan ataujutaan. Hal ini diperkenankan sepanjang entitas mengungkapkan level pembulatan dan tidak menghilangkan informasi yang material.
Laporan Posisi Keuangan
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
      Laporan posisi keuangan mencakup penyajian jumlah pos- pos berikut:
a)      Asset tetap
b)      Property investasi
c)      Asset takberwujud
d)     Asset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (h) dan (i)
e)      investasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas,
f)       asset biologis dalam ruang lingkup PSAK 69: Agrikultur
g)      Persediaan
h)      Piutang usaha dan piutang lain
i)        Kas dan setara kas
j)        Total asset
k)      Utang usaha dan utang lain
l)        Provisi
m)    Iabilitas keuangan
n)      Liabilitas dan asset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46: pajak penghasilan
o)      Liabilitas dan asset pajak tangguhan
p)      Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
q)      Kepentingan nonpengendali disajikan sebagai bagian dari ekuitas
r)       Modal saham dan cadangan yang dapat di distribusikan kepada pemilik entitas induk.
Entitas menyajikan pos –pos tambahan judul  dan subtotal daam laporan posisi keuangan jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman posisi keuangan entitas. Ketika entitas menyajikan asset lancer dan tidak lancer dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan, maka asset (liabiitas) pajak tangguhan tidak diklasifikasikan sebagai asset lancar (liabilitas jangka pendek). Entitas mempertimbangkan apakah pos- pos tambahan disajikan secara tersendiri didasarkan pada penilaian dari:
a)      Sifat dan ikuiditas asset
b)      Fungsi asset tersebut dalam entitas
c)      Jumlah, sifat dan jangka waktu liabilitas
Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar serta Liabilitas jangka pendek dan jangka panjang.
            Entitas menyajikan asset lancer dan tidak lancer serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan. Kecuali penyajian berdasarkan likuidas menyediakan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan. Adapun metode penyajian yang digunakan, entitas mengungkapkan jumlah yang diperkirakan dapat dipulihkan atau diseesaikan setelah lebih dari duabelas bulan untuk setiap pos asset dan liabilitas yang menggabungkan jumah yang diperkirakan akan dipulikan/ diselesaikan:
a)      Tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan
b)      Lebih dari dua belas buan setelah periode pelaporan
Ketika entitas menyediakan barang dan jasa dalam siklus operasi yang dapat diidentifikasikan secara jelas, maka klasifikasi tersendiri atas asset lancer dan asset tidak lancer serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan asset neto yang digunakan secara terus menerus sebagai modal kerja dari asset neto yang digunakan dalam oprasi entitas jangka panjang entitas. Untuk beberapa entitas seperti institusi keuangan penyusunan asset dan liabilitas  berdasarkan urutan likuiditas menyediakan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan dibandingkan penyajian berdasarkan lancer dan tidak lancarnya, jangka pendek atau jangka panjang.
Aset Lancar
Entitas mengklasifikasikan asset sebagai asset lancar:
a)      Entitas memperkirakan akan merealisasikan asset, atau memiliki intensi untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal.
b)      Entitas memiliki asset untuk tujuan diperdagangkan
c)      Entitas memperkirakan akan merealisasikan asset dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan
d)     Asset merupakan kas atau setara kas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 2)
Entitas mengklasifikasikan asset yang tidak termsuk dalam kriteria di atas sebagai asset tidak lancar. Pernyataan ini menggunakan istilah “tidak lancar” untuk mencakup asset tetap asset tak berwujud dan asset keuangan yang bersifat jangka panjang.
Liabilitas Jangka Pendek
Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika:
a)      Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal.
b)      Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk diperdagangkan
c)      Liabilits tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelapora.
d)     Entitas memiliki hak tanpa syarat untuk menggunakan menyelesaikan liabilitas selama kurang- kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan

Perpanjangan suatu kewajiban selama sekurang- kurangnya dua belas bulan setelah periode peaporan dengan menggunakan fasilitas pinjaman yang ada maka entitas mengklasifikasikan kewajiban tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atay Catatan atas Laporan Keuangan.
            Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan , subklasifikasi pos- pos yang disajikan dan diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas. Detail  subklasifikasi bergantung pada ketentuan SAK serta ukuran, sifat, dan fungsi jumlah yang terkait. entitas juga menggunakan faktor- faktor. Daam pengungkapannya berbeda untuk setiap pos sebagai contoh:
a)      Pos- pos asset tetap dipisahkan sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap
b)     Piutang dipsahkan menjadi jumlah piutang usaha, piutang usaha, piutang pihak- pihak berealisasi pembayaran dimuka dan jumlah lain.
c)      Persediaan dipisahkan sesuai dengan PSAK 14: Persediaan menjadi barang dagangan barang produksi, bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi
d)     Provisi dipisahkan menjadi provisi untuk imbalan kerja dan provisi lain
e)      Model ekuitas dan cadangan dipisahkan menjadi berbagai kelas seperti modal disetor tambahan modal disetor  dan cadangan.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Menyajikan sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
a)      Laba rugi
b)      Total penghasilan komprehensif lain
c)      Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Jika entitas menyajikan laporan laba rugi tersendiri, maka entitas tidak menyajikan bagian laba rugi dalam laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif
Entitas menyajikan pos-pos berikut, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, sebagai alokasi dari laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode:
a)      Laba rugi selama periode yang dapat diatribusikan kepada”
(i)                 Kepentingan non pengendali
(ii)               Pemilik entitas induk

b)      Penghasilan komprehensif selama periode yang dapat diatribusikan kepada:

(i)                 Kepentingan non pengendali
(ii)               Pemilik entitas induk
Laba Ruhi Selama Periode
            Entitas mengakui seluruh pos- pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu PSAK mensyaratkan atau mengizinkan lain. SAK menentukankeadaan kapan entitas mengakui pos- pos tertentu diluar laba rugi dalam periode berjalan.
Penghasilan Komprehensif Lain Selama Periode
            Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi yang terkait dengan komponen penghasilan komprehensif lain.
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain atau dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara tersendiri atas pos- pos penghasilan dan beban mencakup
a)      Penurunan persediaan menjadi nilai realisasi neto atau penurunan asset tetap menjadi jumlah terpulihkan dan pembalikan atas penurunan tersebut
b)      Restrukturisasi aktivitas entitas dan pembalikan provisi biaya restrukturisasi
c)      Peepasan asset tetap
d)     Pelepasan investasi
e)      Operasi yang dihentikan
f)       Penyelesaian tuntutan hukum
g)      Pembalikan provisi lain
Entitas yang mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan tentang sifat beban termasuk beban penyusutan dan amortisasi, dan beban imbalan lainnya.
Laporan Arus Kas
            Informasi arus kas menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus kas tersebut. sepanjangan praktis, menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sitematis. Dalam menentukan penyajian secara sistematis, entitas mempertimbangkan dampak terhadap keterpahaman dan keterbandingan laporan keuangannya. Entitas membuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
Entitas mengungkapkan kebijakan akuntansi signifikan yang mencakup
a)      Dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan
b)      Kebijakan akuntansi lain yang diterapkan yang relevan untuk memahami laporan keuangan.
Entitas mengungkapkan, bersama dengan kebijakan akuntansi signifikan atau catatan atas laporan keuangan lain. Pertimbangan (selain yang telah tercakup dalam estimasi yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Sumber Ketidakpastian Estimasi
Informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama lain dari ketidakpastian estimasi lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki resiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumalah tercatat asset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Memasukan rincian sbb:
a)      Sifat
b)      Jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan


Modal
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan penggguna laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas dalam mengelola modal.  Beberapa cara dalam mengelola modal dapat bergantung pada persyaratan permodalan yang bebeda.
Instrumen Keuangan yang Mempunyai Fitur Opsi Jual yang Diklasifikasikan sebagai Instrumen Ekuitas.
a)      Ringkasan data kuantitatif mengenai jumlah yang diklasifikasikan sebagai ekuitas.
b)      Tujuan, kebijakan dan proses untuk mengelola kewajibannya untuk membeli kembali/ menembus instrument tersebut ketika disyaratkan oleh pemegang instrument, termasuk tiap perubahan dari periode sebelumnya.
c)      Informasi mengenai bagaimana penentuan arus kas keluar yang diperkirakan dalam penebusan/ pembelian kembali
TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI
Entitas menerapkan pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada/setelah tanggal 1 januari. Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa. Penerapan ini diperkenankan. Entitas tidak diisyaratkan untuk mengungkapkan Informasi yang dipersyaratkan oleh PSAK 25: Kebiajakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan paragraph yang terkait amandemen.
PENARIKAN
            Pernyataan ini menggantikan PSAK Q (2009): Penyajian Laporan Keuangan.
Berikut contoh Laporan Keuangan pada PT. Bali Towerindo Sentra Tbk:





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas PSAK 25 dan PSAK 10

Penyajian Laporan Keuangan PSAK 01, Bagian 1

PSAK 68 "Nilai Wajar"